oleh : M. Restu
Membahas mengenai Hubungan Internasional (HI), dalam benak
kita pasti sudah langsung memikirkan dua buah kata, “luar negeri”. Bagaimana
tidak, setiap mendengar kata internasional maka dalam pikiran kita terdapat
bayangan-bayangan berbagai hal mengenai dunia. Tak banyak yang mengetahui
definisi dari HI itu sendiri.
Beberapa dari kita mungkin ketika mendengar kata HI juga
terbayang mengenai salah satu jurusan di bidang sosial yang memiliki nama sana,
Hubungan Internasional atau biasa dikenal dengan singkatan HI (dibaca Ha I).
Definisi dari HI itu sendiri dalam Wikipedia disebutkan sebagai sebuah studi
mengenai berbagai macam persoalan luar negeri dan berbagai isu global yang ada
di dalamnya. Ilmu HI merupakan salah satu cabang ilmu politik. Sifat dari HI
sendiri dapat positif dan normatif dengan adanya usaha analisa dan perumusan
kebijakan negara tertentu.
Hubungan Internasional Dalam Dunia Pendidikan
Berbagai ilmu lain yang terkait dengan bidang studi HI
diantaranya adalah ilmu ekonomi, hukum, sejarah, filsafat, geografi, sosiologi,
antropologi, psikologi, sosial budaya, dan ilmu sosial lainnya. Kesemua ilmu
tersebut tentu saja saling terkait karena dalam analisa mengenai kebijakan
sebuah negara misalnya, penganalisa dipastikan harus mengetahui latar belakang
sejarah negara tersebut, menganalisa kondisi sosial budaya dari negara yang
sedang dianalisa, menganalisa faktor hukum yang ditegakkan dan lain sebagainya.
Di Universitas Indonesia, HI ini merupakan bagian dari FISIP
alias Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Beberapa konsep dalam HI
diantaranya mengenai kekuasaan yang dideskripsikan sebagai sebuah tingkat
sumber daya, kemampuan, dan pengaruh dalam berbagai masalah internasional
dimana kekuasaan terbagi ke dalam hard power dan soft power meskipun tak ada
batasan yang jelas mengenai pembagian tersebut.
Sementara pengertian dari HI dalam hal hubungan yang
sebenarnya merupakan sebuah hubungan antara dua negara atau lebih dalam
berbagai aspek. Hubungan yang dijalin sendiri dapat berupa hubungan kerjasama
dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan dan keamanan.
Hubungan yang dijalin dapat berupa hubungan individu ataupun kelompok.
Kerjasama bilateral antara 2 negara sudah dikategorikan sebagai sebuah HI. Hal
ini tentu saja sudah dapat dipahami. Kerjasama bilateral sendiri ditujukan
untuk membina hubungan antara 2 negara. Ada pula hubungan multilateral yang
merupakan hubungan lebih dari 2 negara. Masih ingat mengenai berbagai klaim
yang ditujukan kepada aset negara kita beberapa waktu lalu? Hal tersebut juga
merupakan bagian dari hubungan internasional.
Contoh Aplikasi Dalam Dunia Real
Indonesia sendiri dalam memiliki tujuan saat membangun
hubungan kerja sama dengan negara lain seperti yang dijelaskan di dalam UUD
’45, yaitu sebagai berikut :
Dalam rangka melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia
Guna memajukan kesejahteraan sosial
Guna mencerdaskan kehidupan bangsa
Untuk melaksanakan ketertiban dunia
Bagi anda seorang turis ataupun mahasiswa yang sedang
menuntut ilmu di luar negeri, hal itupun sudah menjadi sebuah langkah melakukan
hubungan internasional hanya saja secara individu. Timbal balik apapun antara
individu 2 negara, maka hal tersebut sudah dikategorikan sebagai sebuah HI.
Bahkan bagi anda yang berniaga dan melakukan ekspor dan impor, maka anda juga
telah melaksanakan hubungan internasional meskipun secara individu atau
kelompok.
Hubungan antara negara Indonesia dengan negara lain sudah
jelas merupakan bagian dari HI. Kerjasama yang dibina bisa saja di bidang
ekonomi, budaya, teknologi dan lain sebagainya. sifat dari hubungan
internasional sendiri terdiri dari sifat persahabatan, persengketaan,
permusuhan dan peperangan. Itu kenapa pada paragraf sebelumnya kami menyebutkan
bahwa klaim terhadap bagian dari negara kita juga merupakan bagian dari
hubungan internasional
oleh : waldiansah
Kerjasama Indonesia-Australia
Pemerintah Australia dan Indonesia hari
Senin menandatangani proyek kerjasama untuk mencegah masalah perdagangan
manusia di kawasan Asia Tenggara. Proyek ini menitikberatkan pemberian bantuan
pada aparat hukum Indonesia dalam menangani kejahatan perdagangan manusia.
Menurut Kepolisian Indonesia, program kerasama ini penting karena masalah
perdagangan manusia tidak bisa diselesaikan hanya oleh satu negara. Indonesia
adalah negara ke 5 yang terlibat dalam program kerjasama memerangi masalah
perdagangan manusia yang dipelopori pemerintah Australia, setelah Malaysia,
Kamboja, Laos dan Birma.
Program yang disiapkan untuk kawasan Asia
ini rencananya akan berlangsung selama 5 tahun ke depan.
Manfaat Kerjasama Kepala Badan Reskrim
Polri Komisaris Jendral Polisi Bambang Hendarso, yang bertanggungjawab dalam
menangani kasus perdagangan manusia lintas batas, menjelaskan dalam
menanggulangi penyelundupan manusia yang modus operandinya memiliki kesamaan
antar satu negara dengan negara lain, apabila tidak ada kerjasama dalam rangka
pencegahan akang mengalami kendala.
Kerjasama Indonesia – Thailand
Pemerintah Indonesia dan Thailand sepakat
meningkatkan kerja sama di bidang pertanian, terutama alih teknologi informasi
dan teknologi, perdagangan, pelatihan, teknik dan penelitian dalam bidang
pertanian. Kesepakatan itu dituangkan dalam MoU yang ditandatangi oleh Menteri
Pertanian Anton Apriyantono dan Menteri Pertanian dan Koperasi Thailand,
Khunying Sudarat Keyuprahan, Jumat siang. Penandatangan yang dilakukan di Ruang
Purple di Thai Koo Fah Building (gedung pemerintahan Thailand) di Bangkok,
disaksikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan PM Thailand Thaksin
Shinawatra. Menurut informasi Departemen Pertanian, bentuk kerja sama yang akan
dilaksanakan menurut isi nota kesepahaman itu antara lain menyangkut promosi
perdagangan komoditi pertanian; pengelolaan dan perlindungan keragaman hayati
pertanian; pengembangan dan penyuluhan pertanian; kerja sama teknik dan
peningkatan SDM; serta pengelolaan dan perlindungan lahan-lahan pertanian dan
air. Untuk mendukung pencapaian kerja sama, kedua pihak sepakat untuk membentuk
Kelompok Kerja Pertanian Bersama (JAWG), yang diketuai oleh seorang pejabat
tinggi dari masing-masing negara.
Kerjasama Indonesia – Malaysia
Indonesia dan Malaysia memandang perlunya
peningkatan kerjasama di bidang perdagangan, investasi dan energi, termasuk
kerjasama sub regional melibatkan kerjasama dalam kerangka segitiga pertumbuhan
Indonesia-Malaysia-Singapura dan Indonesia-Malaysia-Thailand (IMS dan IMT-GT).
Di masa datang, kerjasama bidang
perdagangan, investasi dan energi diharapkan bisa lebih berkembang lagi
sekaligus meningkatkan perekonomian kedua negara serta membuka lapangan kerja
yang memang dibutuhkan untuk mengurangi pengangguran yang terus meningkat
dewasa ini. kedua pemimpin negara sepakat tidak hanya dilakukan antara
Pertamina dengan Petronas saja, tetapi juga di bidang kelapa sawit untuk
kepentingan minyak sawit (CPO) maupun pengembangan sumber energi dari kepala
sawit (bio-energy). Dalam konteks investasi Indonesia akan terus mengembangkan
iklim investasi yang lebih baik menyangkut kepastian hukum, kebijakan ekonomi
yang lebih kondusif bagi investasi termasuk kebijakan tenaga kerja, sehingga
investasi bisa berjalan dengan baik.
Kerjasama Sosial . Di bidang sosial dan
kesejahteraan, kedua pemimpin negara juga bersepakat terus
Kerjasama Militer Indonesia-Amerika Serikat
Beberapa waktu yang lalu, Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono, saat menerima kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat,
Donald Rumsfeld, meminta dan berharap agar normalisasi hubungan militer
Indonesia-AS yang sudah berjalan penuh dapat berlangsung permanen.
Harapan ini bisa dipahami mengingat,
pertama, hubungan kerja sama bidang pertahanan kedua negara memang dinamis.
Kecenderungan ini bisa dilihat dari pengalaman, saat Presiden Soekarno
menyatakan perang dengan Belanda untuk pembebasan Irian Barat, AS tidak
memenuhi permintaan Indonesia. Penolakan ini disebabkan sikap politik AS lebih
berpihak ke Belanda sebagai bagian dari NATO.
Tahun 1970 sampai 1980-an peralatan
persenjataan AS mulai masuk Indonesia. Namun, karena kerusuhan Dili, November
1991, AS mengeluarkan kebijakan menghentikan pasokan alat pertahanan ke
Indonesia. Kebijakan ini diperkuat kebijakan embargo militer AS terhadap
Indonesia pasca jajak pendapat Timor Timur tahun 1999.
Pada tahun 2001, meski embargo militer AS
belum dicabut, hubungan militer Indonesia-AS sempat membaik. Ini terlihat dari
komitmen George W Bush mengeluarkan dana segar 400 juta dollar AS untuk mendukung
pendidikan masyarakat sipil Indonesia di bidang pertahanan melalui kegiatan
perluasan pelatihan dan pendidikan militer internasional (expanded
international military education and training).
Kerjasama Indonesia-singapura
donesia dan Singapura menjalin kerja sama
di berbagai bidang. Indonesia mengekspor minyak mentah,timah,gas
alan,sayur-sayuran,daging,dan kayu lapis ke singapura.Sementara itu Indonesia
juga bekerja sama dalam bidang pertahanan dan kemanan, serta sosial dan budaya.
Dalam pertahanan dan keamanan Indonesia, Malaysia dan Singapura saling menjaga
Selat Malaka, Karena Selat Malaka merupakan lalu-lintas laut Internasional.
Dalam perdagangan, hubungan Indonesia, Malaysia, dan Singapura membentuk
kawasan Segitiga Emas yang terkenal dengan nama Sijori (Singapura, Johor, dan
Riau). Kerjasama yang dibentuk oleh Indonesia pada pemerintahan Presiden SBY
dengan Singapura bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateralnya,pemerintah
mengadakan kerjasama dalam bidang pertahanan perjanjian ekstradisi,dan perjanjian
kontrak terorisme, perjanjian tersebut di bicarakan pada tahun 2006 dimana
Presiden SBY berkunjung ke singapura dan membahas perjanjian tersbut. Selain
bergabung bersama-sama dalam organisasi kesehatan dunia (WHO), kedua negara ini
juga bekerjasama dalam bidang sosial, seperti jika ada bencana alam di salah
satu negara yang bekerja sama ini, maka negara-negara ini akan membantu satu
sama lainnya.
Kerjasama Indonesia-filipina
Hubungan antara Indonesia dengan Fillipina
berpusat pada kerja sama di bidang perdagangan ekspor-impor.Indonesia
mengekspor minyak bumi, baja, besi, dan alumunium ke Filipina.Sementara
Filipina mengekspor gla dan kopra ke Indonesia. Selain bekerjasama dalam
perdagangan, Indonesia dan Filipina juga memiliki kesepakatan dalam bidang
energi yang diwakili oleh Departemen Luar Negeri kedua negara.masalah
hoetherma, kerjasama yang lain dalam hal
perikanan,pertanian,kehutanan,pendidikan,dan, kebudayaan dalam rencana jangka
panjang.Adapun kerja sama ini akan tetap diperluas seiring berjalannya
pemerintahan.
Kerjasama Indonesia-brunei Darussalam
Indonesia mengekspor sayur-sayuran,
buah-buahan, pakaian jadi, dan kendaraan ke Brunei Darussalam. Selain itu
Indonesia juga mengirimkan tenaga pengajar dan tenaga ahli lainnya ke Brunei
Darussalam. Pada bulan Juli 2006, Indonesia dengan Brunei Darussalam juga
membahas kerjasama dalam bidang, ESDM (energi dan sumber daya mineral). Perdana
menteri Brunei Darussalam juga membahas kemungkinan kerjasama di bidang
industri migas. Pada kunjungan balasan pihak Indonesia menawarkan pelatihan
migas di Pusdiklat Migas Cepu. Penawaran itu ditujukan untuk negara Brunei
Darussalam agar memanfaatkan pelatihan tersebut dengan 19 program pelatihan.
Kerjasama Indonesia-kamboja
Kerja sama antara Indonesia dengan Kamboja
terlihat dengan nyata ketika Indonesia membantu menyelesaikan konflik di
Kamboja.Adapun ketika itu Indonesia memprakarsai penyelenggaraan Jakarta
Informal Meeting,yang bertujuan untuk membahas masalah di Kamboja. Pada saat
ini Indonesia mencoba merealisasikan gagasan untuk membentuk Joint Agricultural
Working Group. Kamboja selama ini dianggap sebagai penghasil beras berkualitas
baik dan sebagian besar di ekspor dalam bentuk gabah. Oleh sebab itu pemerintah
Indonesia berharap dengan kerja sama ini bisa meningkatkan kualitas pangan yang
semakin baik.
Kerjasama Indonesia-myanmar
Myanmar adalah salah satu negara di kawasan
Asia Tenggara yang berideologi komunis.Negara ini sebelumnya bernama
Burma.meskipun terdapat perbedaan ideologi yang mencolok antara Indonesia dan
Myanmar, namun tidak menyurutkan tekad kedua negara ini untuk tetap menggalang
kerja sama yang harmonis. Setelah Myanmar masuk menjadi anggota Asean, hubungan
antara Indonesia dengan Myanmar semakin erat. Adapun Indonesia dan Myanmar
mengutamakan kerja sama di bidang ekonomi,sosial,dan budaya. Di sisi lain
Indonesia dengan Myanmar akan membahas kerja sama dalam bidang transportasi
demi memperkuat sektor ekonomi dan bisnis, terutama bidang perkereta apian
sebagai contoh kerja sama yang direncanakan Indonesia.
Kerjasama Indonesia-RRC
emerintah Indonesia dan China menyepakati
empat poin kerja sama ekonomi, yakni pembiayaan, perdagangan, investasi, serta
pembangunan infrastruktur.
Kesepakatan kedua negara dalam kerja sama
itu dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani perwakilan kedua
negara dan disaksikan oleh Wakil Presiden Boediono di Beijing,Rabu.
Empat nota kesepahaman yang ditandatangani
tersebut adalah kesepakatan memperluas dan mempererat kerja sama ekonomi dan
perdagangan kedua negara, kesepakatan
pembiayaan bagi perdagangan dan investasi antara Lembaga Pembiayaan Ekspor
Indonesia (LPEI) atau Bank Exim Indonesia dengan Bank Exim China.
Kerjasama Indonesia-korea selatan
Pemerintah Republik Indonesia dan
Pemerintah Republik Korea (Korea Selatan) telah menyepakati 8 (delapan) proyek
kerjasama hasil inisiatif kedua negara. Proyek-proyek itu di antaranya adalah
Jembatan Selat Sunda, pembangunan real kerata api di Bengkulu – Muara Enim, dan
pembangunan pembangkit batubara di Sumatera Selatan. Kesepakatan untuk
melaksanakan kerjasama hasil inisiatif kedua negara itu merupakan hasil
pertemuan delegasi pemerintah RI yang dipimpin oleh Menko Perekonomian Hatta
Rajasa dengan delegasi pejabat Korsel dalam Korea-Indonesia Jeju Initiative, di Halla Hall, International Conventiton
Center, Jeju, Korsel, Kami – Jumat (11-12 Oktober) lalu.
Kerjasama Indonesia-russia
Indonesia Utamakan Kerjasama Pertahanan
Dengan Rusia. Di bidang pertahanan ini, selain pembelian senjata kerjasama akan
didorong pada teknologi, industri dan teknik pertahanan. Pembelian senjata yang
akan dilakukan dengan Rusia, katanya, akan diupayakan juga menguntungkan
Indonesia dengan mengusahakan ahli teknologi, kerjasama investasi, kerjasama
desain, kerjasama penelitian dan kerjasama produksi. Selain soal pertahanan,
menurut Presiden juga akan dibahas soal kedirgantaraan atau teknologi roket
karena Rusia juga sudah sangat maju di bidang ini. Sektor energi, pendidikan,
pariwisata dan budaya, lanjut presiden juga akan dibahas dengan presiden
Vladimir Putin siang nanti. Di sektor pendidikan, Presiden mengatakan, akan
mendorong generasi muda Indonesia untuk menimba ilmu di Rusia seperti yang
banyak dilakukan negara lain seperti Malaysia dan India. Kerjasama di bidang
pembinaan olahraga, kata Presiden juga akan dibicarakan mengingat prestasi
olahraga Indonesia yang belum memuaskan selama ini.
oleh : Dimas
Peran
Indonesia Dalam Hubungan Internasional
Apakah
itu Hubungan Internasional ?
Hubungan
internasinal adalah Proses interaksi manusia yang terjadi antar bangsa untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Hubungan
internasional merupakan cabang dari ilmu politik yang merupakan suatu studi
tentang persoalan-persoalan luar negeri dan isu-isu global diantara
Negara-negara, organisasi antarpemerintah, organisasi nonpemerintah, atau
lembaga swadaya masyarakat, dan perusahaan-perusahan multinasional.
Dalam
dunia Internasional, peran Indonesia untukmembina dan mempererat persahabatan
dan kerja sama saling menguntungkan antar bangsa perlu diperluas dan
ditingkatkan.
pada konsep dasar pelaksanaan politik luar
negeri Indonesia yang bebas aktif, berarti Negara Indonesia akan selalu aktif
dalam kerja sama dan hubungan Internasional baik secara bilateral,
regional,maupun multirateral dalam bingkai dunia yang berlandaskan persamaan
dejarat dan kedaulatan.
Sejak
awal kemerdekaan, Indonesia telah menggariskan kebijaksanaan luar negerinya
dengan ikut aktif menciptakan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Hal ini
dapat terwujut melalui kerjasama dan hubungan Internasional yang saling
menguntungkan.
Peran
Indonesia dalam kerja sama dan hubungan internasional, baik dibidang politik,
ekonomi, sosial, dan budaya yang bermanfaat bagi dunia dan Indonesia adalah
sebagai berikut:
1. Bidang
Politik
Dibidang
politik dapat diwujudkan dalam keikut sertaan Indonesia dalam forum-forum
internasional dengan tetap memegang prinsip bebas aktif. Contohnya:
a. Mengupayakan
terciptanya perdamaian antar phak yang saling bertikai. Misalnya sebagai
mediator dalam masalah perang saudara diKamboja melalui forum Jakarta Informal
Meeting atau melalui pengriman pasukan perdamaian dibawah bendera PBB diwilayah
yang sedang bertikai.
b. Mendukung
zone bebasnuklir dikawasan ASEAN.
2. Bidang
Ekonomi
Contohnya
sebagai berikut:
a. Mendukung
pembentukan pasar bebas dikawasan ASEAN (AFTA) dan ASIA PASIFIK (APEC)
b. Membawa
pusat promosi ASEAN untuk perdagangan, investasi, dan pariwisata.
3. Bidang
Sosial
Contohnya
sebagai berikut:
a. Pencegahan
narkotika dan penanggulangannya.
b. Penanggulangan
bencana alam.
c. Perlindungan
terhadap anak cacat.
4. Bidang
Budaya
Contohnya
sebagai berikut:
a. Pemberantasan
buta huruf.
b. Program
pertukaran acara televise ASEAN.
c. Temu
karya pemuda ASEAN.
d. Festival
lagu ASEAN.
Dari
contoh yang sudah dikemukakan diatas, maka sudah menjadi kewajiban kita untuk
senantiasa mendukung setiap usaha pemerintah dalam upaya ikut mewujudkan
keamanan, ketertiban, kedamaian dunia, serta peningkatan kemakmuran dalam
negeri melalui kerja sama dan hubungan internasional.
by : Ria Septiana
by : Ria Septiana
ARTIKEL MENGENAI KOMITMEN HUBUNGAN KERJA
SAMA PEMERINTAH INDONESIA
DENGAN NEGARA LAIN
1.
Hubungan Luar Negri Indonesia
Sejak merdeka, hubungan luar negri Indonesia berpatokan dengan kebijakan luar
negri “bebas dan aktif” dengan mencoba mengambil peran dalam berbagai masalah
regional sesuai dengan ukuran dan lokasinya, namun menghindari keterlibatan
dalam konflik di antara kekuatan-kekuatan besar dunia. Kebijakan luar negri
Indonesia pada masa orde baru yang dipimpin Presiden Soeharto beralih dari sikap anti-barat dan anti Amerika yang
menjadi cirri pemerintahan Soekarno. Setelah
Soeharto mengundurkan diri tahun 1998, pemerintah Indonesia mempertahankan
garis besar kebijakan luar negri Soeharto yang modert dan independen. Banyaknya
masalah di dalam negri tidak berhasil mencegah presiden-presiden selanjutnya
untuk bepergian ke luar negri serta partisipasi Indonesia dalam panggung
Internasional. Invasi ke Timor Leste oleh Indonesia pada bulan Desember 1975,
aneksasinya tahun 1976, serta referendum kemerdekaan Timor Leste dari Indonesia pada bulan Agustus 1999 memperkuat hubungan
Indonesia dengan komunitas Internasional.
2.
Contoh Kerjasama Negara Indonesia dengan Negara Lain
Kerjasama
Indonesia-India
Pada tahun 1950, Presiden
Soekarno meminta rakyat Indonesia dan India “mempererat hubungan kordial” yang
telah terbentuk antar kedua negara “selama lebih dari 1000 tahun” sebelum
diganggu oleh kekuatan kolonial. Lima belas tahun kemudian, demonstran di
Jakarta berteriak “Bubarkan India, pelayan imperialis !” dan “Hancurkan India,
musuh kita !” . Namun pada musim semi 1966, menteri luar negri dari kedua
negara mulai membicarakan era hubungan baik. India telah mendukung kemerdekaan
Indonesia dan Nehru memulai pembicaraan tentang Indonesia di Dewan Keamanan Perserikatan
Bangsa-Bangsa.
India memiliki kedutaan
besar di Jakarta and Indonesia operates an embassy in Delhi.
Demikian
Artikel ini saya buat atas dasar pendapat dan kemampuan saya, dan di tanggung
jawab pi oleh saya sendiri :
Nama :
Ria Septiana
Kelas : XII IPA1
Apabila
ada ada salah kata dan tulisan mohon dimaafkan dan dimaklumi.
Sekian,
dan Terima Kasih
DAFTAR PUSTAKA
http://www.Sangpujanggakecil.blogspot.co.id/2014/11/kerja-sama-negara-indonesia-dengan-negara-lain
by : Oktavia
ARTIKEL MENGENAI KOMITMEN HUBUNGAN KERJA
SAMA PEMERINTAH INDONESIA
DENGAN NEGARA LAIN
1.
Hubungan Luar Negri Indonesia
Sejak merdeka, hubungan luar negri Indonesia berpatokan dengan kebijakan luar
negri “bebas dan aktif” dengan mencoba mengambil peran dalam berbagai masalah
regional sesuai dengan ukuran dan lokasinya, namun menghindari keterlibatan
dalam konflik di antara kekuatan-kekuatan besar dunia. Kebijakan luar negri Indonesia
pada masa orde baru yang dipimpin Presiden Soeharto
beralih dari sikap anti-barat dan anti Amerika yang menjadi cirri pemerintahan Soekarno. Setelah Soeharto mengundurkan
diri tahun 1998, pemerintah Indonesia
mempertahankan garis besar kebijakan luar negri Soeharto yang modert dan
independen. Banyaknya masalah di dalam negri tidak berhasil mencegah
presiden-presiden selanjutnya untuk bepergian ke luar negri serta partisipasi Indonesia
dalam panggung Internasional. Invasi ke Timor Leste oleh Indonesia pada bulan
Desember 1975, aneksasinya tahun 1976, serta referendum kemerdekaan Timor
Leste dari Indonesia pada bulan Agustus 1999 memperkuat hubungan
Indonesia dengan komunitas Internasional.
2.
Contoh Kerjasama Negara Indonesia dengan Negara Lain
Kerjasama
Indonesia-Jepang
Disela-sela pertemuan tiga
komite persiapan konferensi Tingkat Tinggi (Sidang ketiga PrpCom KTT)
pembangunan berkelanjutan di new york ,
ketua delegasi Jepang (Seiji Morimoto) menemui ketua DELRI yang dijabat Dirjen
HELN Dep. Luar negeri, untuk menyampaikan usulan kerjasama dalam bentuk
partnership, khususnya di bidang illegal logging. Terkait dengan hal itu,
pemerintah jepang bermaksud menjajaki kemungkinan pertemuan dengan departemen
kehutanan. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama april
1996 di Tokyo.
Saat ini kerjasam Indonesia dengan
Jepang meliputi berbagai aspek bidang kehutanan, antara lain : bidang
konservasi, pengembangan sumber daya manusia, dan bidang reboisasi dan
rehabilitas hutan. Model kerjasama bilateral Indonesia dan Jepang ini diharapkan
akan menjadi kerangka acuan untuk Negara Asia lainnya.
Demikian
Artikel ini saya buat atas dasar pendapat dan kemampuan saya, dan di tanggung
jawab pi oleh saya sendiri :
Nama :
Oktavia
Kelas : XII IPA1
Apabila
ada ada salah kata dan tulisan mohon dimaafkan dan dimaklumi.
Sekian,
dan Terima Kasih
DAFTAR PUSTAKA
http://www.Sangpujanggakecil.blogspot.co.id/2014/11/kerja-sama-negara-indonesia-dengan-negara-lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar