Artikel Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
Oleh:
Novi safira (XII MS
4)
“ Main
Hakim Sendiri “
Di desa itu sering terjadi
perampokan atau pencurian , barang-barang rumah maupum hewan ternak.
Perampokan itu terjadi kurangnya kesadaran masyarakat sekitar untuk melakukan
ronda atau patroli malam bersama-sama,
karena pencurian sering terjadi malam hari. Karena hal itu sering
terjadi akhirnya ketua RT dan warga sekitar
mengadakan kan musyawarah untuk
menangkap pencuri itu karena sudah meresahkan
warga sekitar. Dan pada hari yang telah di tentukan , akhirnya ketua RT dan warga sekitar melakukan ronda
malam, dan pada malam hari tepatnya pada pukul 02;15 warga yang keliling
melihat seseorang yang mencurigakan
masuk kerumah salah satu warga
lewat jendela , warga yang melihatnya langsung berteriak untuk memanggil warga lainnya.
Dan pada saat pencuri itu tertangkap
warga langsung menghakiminya sampai
babak belur, tetapi sebelumnya ketua RT telah melarang untuk menghakimnya dan menyarankan untuk membawanya kepada pihak yang berwajib.
Tetapi warga yang sudah emosional
langsung menghajarnya tanpa ampun.
Menurut saya sebaiknya warga tidak boleh
melakukan itu karna indonesia ini adalah negara hukum . jadi pencuri itu
harus di serahkan ke pada pihak
berwajib.
Demikian artikel yang saya buat apabila ada salah kata saya mohon maaf.
Saya ucapkan terima kasih.
PENGINGKARAN
KEWAJIBAN
WARGA NEGARA
Oleh : Muhamat
sareji (XII ms 4)
Pernahkah anda melakukan sesuatu yang sebenarnya anda ketahui
bahwa sesuatu yang anda lakukan merupakan suatu
kesalahan atau anda tahu bahwa itu salah
tetapi Anda masih melakukan bahkan
menjadi kebiasaan?. Atau anda melihat suatu kebenaran tapi tidak mau
mengikuti malah bertahan dengan alasan anda yang nyata nya salah, bahkan hati
kecil pun mengakui bahwa yang dilakukan adalah salah?. Dan ironisnya kesalahan
tersebut dianggap hal biasa hingga menjadi ‘’benar”
menurut penilaian sendiri.
Berikut merupakan salah satu contoh
yang sering terjadi di lingkungan sekolah, yaitu mengabaikan tugas piket kelas.
Di jaman sekarang banyak siswa yang mengabaikan kewajiban yang ada di sekolah.
Seharusnya sebagai petugas piket harus datang lebih awal dibanding peserta
didik lain. Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor,kumuh dan penuh
dengan sampah.disamping itu sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat
mencemari lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat
menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman.
Akan tetapi, terkadang
ada oknum peserta didik yang tidak melaksanakan kewajiban karena alasan-alasan
tertentu, seperti kesiangan masuk sekolah dan banyak lagi. Seharusnya sih,
kalau sudah datang dengan terlambat
harus sadar diri aja kalik ya, cepat bergegas melaksanakan kewajibannya. Tetapi
kok selalu saja diulangi kebiasan tersebut. Entah apa yang ada dipikirannya kok
sampai mengulangi kebiasan tersebut. Mungkin benar pikirnya? Kalau menurut ku
sih salah ya kebiasaan seperti itu.
Untuk mengatasi hal tersebut adalah dapat dilakukan dengan cara menasihati petugas
piket bahwa kebersihan sangat penting untuk kesehatan. Selain itu, dapat
diberikan sanksi berupa teguran terhadap petugas piket yang tidak melaksanakan
kewajibannya. Kita juga membutuhkan kontrol diri yang harus kuat serta
dibutuhkan disiplin tingkat tinggi untuk dapat merubah kebiasan yang kurang
baik tersebut.
Kalau kita tidak
sanggup merubah kebiasaan yang kurang baik itu sendiri, kita perlu bantuan
orang lain yang bisa mengingatkan kalau kita salah, harus berubah dan berusaha menjadi lebih baik lagi. Kita tahu bahwa
yang kita lakukan itu tidah baik dan butuh perubahan yang signifikan walaupun
harus melewati proses yang tidak mudah , karna butuh waktu dan pengorbanan.
“SEKIAN DAN TERIMAKASIH SOBAT, SEMOGA BERMANFAAT. . . . .
.!!!!!
PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
Oleh : Riska
handayani (XII ms 4)
Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya pengingkaran
kewajiban, salah satunya adalah kurangnya pemahaman masyarakat terhadap hak dan
kewajiban sebagai warga negara. Kurangnya pemahaman tersebut memicu munculnya
kasus-kasus pengingkaran kewajiban. Sikap egois, rendahnya kesadaran terhadap
peraturan, sikap tidak toleran, penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidaktegasan
aparat penegak hukum juga merupakan faktor penyebab pengingkaran kewajiban
warga negara. Mengingkari kewajiban akibat kelalaian berarti seseorang tidak
melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan. Pada akhirnya menimbulkan
kerugian kepada pihak lain dan diri sendiri.
Saya ambil contoh di jaman sekarang banyak
pelajar yang sering membolos , tentu mengingkari dirinya dengan pura-pura pergi
kesekolah tetapi malahan main dan jelas membohongi orang tuanya yang menyangka
anaknya benar-benar pergi untuk sekolah. Dan kadang juga kita selalu ingin
kelihatan tampil baik dan sempurna dalam kehidupan kita, sehingga gaya dari
model pakaian hingga rambut pun tidak mau ketinggalan jaman dan kendaraan juga
ingin kelihatan keren. Segala cara diupayakan agar bisa tampil gaya,gak peduli
harus ngutang, pinjam sana pinjam sini, cicil sana cicil sini, asal bisa punya
motor dan penampilan yang wahh !!!
Padahal kita sendiri tahu bahwa kita tidak mampu, sangat terlalu
memaksakan diri. Prinsip ‘’bagaimana
nanti’’ telah menjadi kebiasaan kita sehari-hari bukan lagi ‘’nanti bagaiman?’’.
Memang tidak ada yang salah dengan semua itu jika benar kita
mampu dan tidak memaksakan diri tetapi jelas akan salah jika semua itu hanya upaya mengingkari keadaan diri yang
sebenarnya belum mampu. Akibatnya kita terjerat dengan masa depan yang
terbebani akibat ulah kita sendiri.
Untuk mengatasi hal tersebut
dibutuhkan kontrol diri yang harus kuat untuk dapat merubah kebiasaan
yang kurang baik tersebut. Apabila kita punya tekad yang kuat dan bisa
mengontrol diri untuk berubah atau minimal mengurangi perbuatan/tindakan kita
yang kurang baik tersebut, tanpa kita sadari kita sudah mempunyai keinginan untuk menjadi lebih baik dari
sebelumnya. Setiap orang dapat membantu dalam menciptakakebiasaan yang
lebih baik tersebut dengan berpartisipasi mencegah terjadinya pengingkaran kewajiban warga negara di
berbagai lingkungan kehidupan sehari-hari, baik lingkungan keluarga, sekolah,
maupun masyarakat.
PENGINGKARAN
KEWAJIBAN WARGA NEGARA
Oleh : Sariyati (XII ms 4)
Setiap orang mempunyai kewajiban yang
di mana kewajiban tersebut tidak boleh diingkari. Tetapi pada kenyataannya
masih banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa mereka mempunyai kewajiban sehingga
mereka selalu mengingkarinya. Entah apa yang ada dipikiran mereka, mungkin
mereka selalu beranggapan bahwa apa yang mereka lakukan itu selalu benar.
Padahal mereka tahu bahwa yang dilakukannya tersebut sangat salah. Tetapi
mereka tidak menyadarinya, parah bukan???.
Saya ambil contoh pengingkaran kewajiban dimasyarakat
disekitar kita yaitu menghindari tugas ronda malam. seharusnya sebagai warga
negara yang telah ditugaskan sebagai petugas ronda malam, seharusnya melaksanakan
tugasnya dengan baik dan penuh tanggung jawab . Akan tetapi, nyatanya masih
banyak masyarakat yang lalai terhadap tugas dan kewajiban. Mereka selalu
melakukan berbagai upaya agar terhindar dari kewajibannya. Padahal yang mereka
lakukan itu untuk keamanan bersama.
Saya sebagai warga negara Indonesia sangat merasa
sedih akan hal ini. Seandainya saja saya ini seorang laki-laki pasti saya akan
melaksanakan kewajiban saya seperti ronda malam. Emangnya apa sih susah nya
ronda malam !! !padahal mah tinggal datang doang malam-malam kepos ronda,
keliling sedikit ke sekitar kampung, terus nangkapin maling ( kalo ada ) . SIMPLE KAN !!!
Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan kesadaran diri yang
cukup tinggi agar dapat merubah kebiasaan yang kurang baik tersebut. Jika tidak
bisa merubah kebiasaan yang kurang baik itu sendiri kita membutuhkan bantuan
orang lain yang mengingatkan jika kita berbuat salah, harus berubah dan berusaha menjadi lebih baik lagi. Upaya lain
yang dapat dilakukan supaya masyarakat mau melaksanakan kewajiban tersebut dengan
cara memberikan nasihat yang di lakukan pemimpin daerah tersebut. Selain itu,
dapat dilakukan dengan cara memberikan denda kepada orang yang tidak
melaksanakan kewajibannya.
ARTIKEL MENGENAI KASUS
PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
A. Pengingkaran Kewajiban Warga
Negara
Seperti yang kita ketahui bersama, kewajiban
merupakan tanggungan yang benar-benar harus kita lakukan. Jika kita tidak melakukannya,
maka kita telah ingkar terhadap diri sendiri maupun orang lain. Mengingkari
kewajiban juga dapat menimbulkan pelanggaran hak karena pada hakikatnya hak dan
kewajiban itu sangat berkaitan.
B. Contoh Kasus Pengingkaran
Kewajiban Warga Negara
1.
Membuang Sampah Sembarangan
Kebiasaan membuang
sampah di sembarang tempat telat tertanam di setiap benak orang indonesia,
bahkan sejak dini. Bagaimana tidak, orang tua secara tidak sadar mengajarkan
cara membuang sampah yang tidak benar kepada anak-anak mereka. Itu bisa dilihat
dari cara mereka dengan gampang melempar sebungkus sampah kesungai atau di depan
rumah atau di pinggir jalan. Masyarakat kita mempunyai kesadaran yang rendah
dalam hal memikirkan konsekuensinya.
Parahnya lagi
kebiasaan tersebut oleh sebagian besar masyarakat kita tidak dianggap sebagai
sesuatu yang salah. Sampah yang tertumpuk di sungai akan menyumbat aliran air
dan akan menyebabkan banjir. Kalau banjir sudah tidak terelakan lagi yang
disalahkan pasti pemerintah yang tidak becus. Kurangnya kesadaran untuk
mendidik dan memberikan contoh adalah hal yang perlu diperbaiki dan akan
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menumbuhkan rasa kesadaran akan
kebersihan dapat terciptakan.
Masyarakat yang
hidup dibantaran sungai akan dengan mudah membuang sampah kedalam sungai dari
pada harus membuang sampah ke dalam tong sampah. Kebiasaan ini telah dilakukan
selama bertahun-tahun bukan? Terlebih lagi tidak akan memakan waktu banyak
untuk melemparkan sekantong sampah kesungai. Kekurangan yang lain karena tidak
tersedianya tong sampah yang cukup oleh pemerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar