Kesiapan Indonesia Menghadapi
MEA 2015
Oleh: Intan Diana Putri
Pengertian MEA
MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) atau AEC (ASEAN Economic Communities) adalah
bentuk integrasi kerja sama ekonomi ASEAN dengan menerapkan sistem perdagangan
bebas antara Negara-negara ASEAN. Suatu era
yang menyatukan Negara-negara di kawasan Asia Tenggara menjadi “satu basis
pasar dan produksi”. Dimana akan terjadi arus bebas produk, jasa, investasi,
tenaga kerja, dan modal, yang semuanya bermuara pada prinsip pasar terbuka
bebas dari aturan
yang dapat menghambat penyebaran produksi ke ASEAN.
Latar Belakang MEA
Latar Belakang MEA
Pada 13 Januari 2007 saat KTT ASEAN ke-12, para
pemimpin ASEAN menegaskan komitmen yang kuat untuk mempercepat pembentukan
Komunitas ASEAN pada 2015 yang kemudian disebut dengan MEA/AEC. Ambisi ASEAN yang beranggotakan sepuluh
negara yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapur, Brunei Darusalam, Vietnam, Laos, Myanmar (Burma), dan Kamboja membentuk
MEA salah satunya didorong oleh perkembangan eksternal dan internal kawasan.
Dari sisi eksternal, Asia diprediksi
akan menjadi kekuatan ekonomi baru, dengan disokong oleh India, Tiongkok, dan
negara-negara ASEAN. Saat ini saja, berdasarkan Laporan Bank Dunia (2014),
dengan menggunakan paritas daya beli (PPP) dolar internasional, ekonomi ASEAN
menyumbang 6 persen terhadap PDB global. Hal ini menjadikan ASEAN sebagai blok
ekonomi terbesar kelima di dunia setelah NAFTA (20 persen), EU (17 persen), China
(16 persen), dan India (7 persen). Sedangkan dari sisi internal, kawasan
krisis keuangan Asia pada tahun 1997/1998 memberikan motivasi lebih lanjut
terhadap agenda integrasi regional guna membangun ketahanan yang lebih kuat
menghadapi ketidakstabilan keuangan makro.
Kesiapan
Indonesia
Januari 2016 adalah awal dimulainya MEA. Sejauh mana persiapan Indonesia dalam
menghadapi era liberalisasi perdangan ini? Sebagai
Negara dengan ekonomi paling besar di ASEAN, dengan sekitar 40 persen dari PDB
ASEAN, dan hampir setengah dari populasi ASEAN, Indonesia merupakan aktor
penting dalam kerjasama MEA yang baru dimulai sejak akhir
Desember 2015 ini.
Sayangnya, kalau kita lihat data dari BPS per Oktober 2014 saja, belum-belum MEA dilaksanakan, Indonesia sudah mengalami defisit dagang dengan Thailand yang mencapai 3,36 miliar dolar AS. Tentu ini bukan angka yang kecil. Belum lagi jika kita melihat peringkat Indonesia menurut Global Competitiveness Index yang masih berada pada posisi ke-38 dari 148 negara, tertinggal jauh dari Singapura yang menempati posisi ke 2, Malaysia di posisi ke 24, dan Thailand di posisi_ke-37.
Akan tetapi, mau tidak mau Indonesia harus siap mengahadapi MEA 2015 karena dengan adanya MEA 2015 ini, secara tidak langsung masyarakat Indonesia dituntut untuk berkreativitas lagi agar mampu bersaing dengan Negara-negara Anggota ASEAN lainnya. Integrasi ekonomi di ASEAN ini berpeluang menjadi batu loncatan bagi Indonesia untuk memiliki posisi tawar yang kuat dalam konstelasi politik global. Indonesia bahkan diprediksi bahwa akan menjadi negara dengan tingkat ekonomi terbesar ke tujuh pada 2030. Kenyataan ini dan prediksi ke depan tersebut memberi angin segar dalam membangun optimisme Indonesia menatap masa depan khususnya menjelang berlakunya MEA pada 2015.
Sayangnya, kalau kita lihat data dari BPS per Oktober 2014 saja, belum-belum MEA dilaksanakan, Indonesia sudah mengalami defisit dagang dengan Thailand yang mencapai 3,36 miliar dolar AS. Tentu ini bukan angka yang kecil. Belum lagi jika kita melihat peringkat Indonesia menurut Global Competitiveness Index yang masih berada pada posisi ke-38 dari 148 negara, tertinggal jauh dari Singapura yang menempati posisi ke 2, Malaysia di posisi ke 24, dan Thailand di posisi_ke-37.
Akan tetapi, mau tidak mau Indonesia harus siap mengahadapi MEA 2015 karena dengan adanya MEA 2015 ini, secara tidak langsung masyarakat Indonesia dituntut untuk berkreativitas lagi agar mampu bersaing dengan Negara-negara Anggota ASEAN lainnya. Integrasi ekonomi di ASEAN ini berpeluang menjadi batu loncatan bagi Indonesia untuk memiliki posisi tawar yang kuat dalam konstelasi politik global. Indonesia bahkan diprediksi bahwa akan menjadi negara dengan tingkat ekonomi terbesar ke tujuh pada 2030. Kenyataan ini dan prediksi ke depan tersebut memberi angin segar dalam membangun optimisme Indonesia menatap masa depan khususnya menjelang berlakunya MEA pada 2015.
Dua Strategi Indonesia
Menghadapi MEA
|
Paling tidak
ada dua strategi yang harus segera dilakukan jika negeri ini mau memetik
keuntungan dengan adanya MEA. Pertama,
strategi kedalam. Strategi kedalam merupakan upaya-upaya yang dilakukan di
dalam negeri guna menghadapi MEA, seperti penggunaan produk dalam negeri,
perbaikan infrastruktur dan perbaikan sistem logistik nasional, peningkatan
kualitas sumberdaya manusia, dan membangun industri yang berbasis nilai tambah. . Kedua, strategi
keluar. Strategi ini meliputi penerapan standard mutu untuk produk atau jasa
yang akan masuk ke pasar Indonesia, perbaikan sistem pengelolaan ekspor impor
serta memperketat pengawasan ekspor impor,
Sejatinya, perdagangan bebas kawasan memang dapat menjadi peluang sekaligus tantangan. Di satu sisi dapat membuka pasar bagi industri dalam negeri yang semakin meningkat. Namun, di sisi lain apabila Indonesia tidak menyiapkan diri dengan baik dapat menjadi pasar bagi gempuran produk asing yang dapat menghancurkan kemampuan produktif dalam negeri sendiri. Tentu sebagai warga bangsa kita selalu berharap MEA yang akan dimulai Desember 2015 nanti dapat membawa kebaikan bagi seluruh warga bangsa. Dengan demikian, Indonesia perlu membenahi infrastruktur dan membekali masyarakt agar terampil sehingga mampu bersaing di pasaran global. Semoga!
Sejatinya, perdagangan bebas kawasan memang dapat menjadi peluang sekaligus tantangan. Di satu sisi dapat membuka pasar bagi industri dalam negeri yang semakin meningkat. Namun, di sisi lain apabila Indonesia tidak menyiapkan diri dengan baik dapat menjadi pasar bagi gempuran produk asing yang dapat menghancurkan kemampuan produktif dalam negeri sendiri. Tentu sebagai warga bangsa kita selalu berharap MEA yang akan dimulai Desember 2015 nanti dapat membawa kebaikan bagi seluruh warga bangsa. Dengan demikian, Indonesia perlu membenahi infrastruktur dan membekali masyarakt agar terampil sehingga mampu bersaing di pasaran global. Semoga!
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/275472080/Sejarah-MEA
by : Wayan Widiari
ARTIKEL MENGENAI KOMITMEN HUBUNGAN KERJA
SAMA PEMERINTAH INDONESIA
DENGAN NEGARA LAIN
1.
Hubungan Luar Negri Indonesia
Sejak merdeka, hubungan luar negri Indonesia berpatokan dengan kebijakan luar
negri “bebas dan aktif” dengan mencoba mengambil peran dalam berbagai masalah
regional sesuai dengan ukuran dan lokasinya, namun menghindari keterlibatan
dalam konflik di antara kekuatan-kekuatan besar dunia. Kebijakan luar negri Indonesia
pada masa orde baru yang dipimpin Presiden Soeharto
beralih dari sikap anti-barat dan anti Amerika yang menjadi cirri pemerintahan Soekarno. Setelah Soeharto mengundurkan
diri tahun 1998, pemerintah Indonesia
mempertahankan garis besar kebijakan luar negri Soeharto yang modert dan
independen. Banyaknya masalah di dalam negri tidak berhasil mencegah
presiden-presiden selanjutnya untuk bepergian ke luar negri serta partisipasi Indonesia
dalam panggung Internasional. Invasi ke Timor Leste oleh Indonesia pada bulan
Desember 1975, aneksasinya tahun 1976, serta referendum kemerdekaan Timor
Leste dari Indonesia pada bulan Agustus 1999 memperkuat hubungan
Indonesia dengan komunitas Internasional.
2.
Contoh Kerjasama Negara Indonesia dengan Negara Lain
Kerjasama
Indonesia-Singapura
Para pakar
hematology-onkology medik Indonesia
dan Singapura menjalin kerja sama untuk memperlancar komunikasi dan informasi
terkait dengan pelayanan kesehatan. Latar belakang kerjasama ini adalah karna
banyak nya pasien Indonesia
yang berobat keluar negri, terutama ke Singapura. Ketersediaan informasi yang
tepat mengenai pelayanan medis singapura tentang pengobatan yang tepat dan
pemulihan kesehatan yang lebih baik selain itu agar pasien memahami pelayanan
medis yang ada dengan tujuan berhasil guna dan efektif dalam waktu dan biaya.
Kerja sama ini membentuk pengembangan
kemitraan di tingkat lembaga terutama hematology-onkology medik Indonesia dan
Singapura, unruk kemajuan dan kemampuan professional medis di kedua Negara.
Kerja sama sebagai tim yang solid antara kedua negar di harapkan pelayanan
kesehatan bagi para pasien bisa lebih meningkat.
Demikian
Artikel ini saya buat atas dasar pendapat dan kemampuan saya, dan di tanggung
jawab pi oleh saya sendiri :
Nama :
Wayan Widiari
Kelas : XII IPA1
Apabila
ada ada salah kata dan tulisan mohon dimaafkan dan dimaklumi.
Sekian,
dan Terima Kasih
DAFTAR PUSTAKA
http://www.Sangpujanggakecil.blogspot.co.id/2014/11/kerja-sama-negara-indonesia-dengan-negara-lain
by : Tutik Lestari
ARTIKEL MENGENAI KOMITMEN HUBUNGAN KERJA
SAMA PEMERINTAH INDONESIA
DENGAN NEGARA LAIN
1.
Hubungan Luar Negri Indonesia
Sejak merdeka, hubungan luar negri Indonesia berpatokan dengan kebijakan luar
negri “bebas dan aktif” dengan mencoba mengambil peran dalam berbagai masalah
regional sesuai dengan ukuran dan lokasinya, namun menghindari keterlibatan
dalam konflik di antara kekuatan-kekuatan besar dunia. Kebijakan luar negri Indonesia
pada masa orde baru yang dipimpin Presiden Soeharto
beralih dari sikap anti-barat dan anti Amerika yang menjadi cirri pemerintahan Soekarno. Setelah Soeharto mengundurkan
diri tahun 1998, pemerintah Indonesia
mempertahankan garis besar kebijakan luar negri Soeharto yang modert dan
independen. Banyaknya masalah di dalam negri tidak berhasil mencegah
presiden-presiden selanjutnya untuk bepergian ke luar negri serta partisipasi Indonesia
dalam panggung Internasional. Invasi ke Timor Leste oleh Indonesia pada bulan
Desember 1975, aneksasinya tahun 1976, serta referendum kemerdekaan Timor
Leste dari Indonesia pada bulan Agustus 1999 memperkuat hubungan
Indonesia dengan komunitas Internasional.
2.
Contoh Kerjasama Negara Indonesia dengan Negara Lain
Kerjasama Indonesia -
Amerika Serikat
Beberapa waktu yang lalu, presiden Susilo Bambang Yudhoyono, saat
menerima kunjungan menteri pertahanan Amerika Serikat, Donald Rumsefeld,
meminta dan berharap agar normalisasi hubungan militer Indonesia-AS yang sudah
berjalan penuh dapat berlangsung permanent. Harapan ini bisa dipahami mengingat,
pertama, hubungan kerja sama bidang pertahanan kedua Negara dinamis.
Kecendrungan ini bisa dilihat dari pengalaman, saat presiden Soekarno
menyatakan perang dengan Belanda untuk pembebasan Irian
Barat , AS tidak memenuhi
permintaan Indonesia .
Penolakan ini disebabkan oleh sikap politik AS lebih berpihak ke Belanda
sebagai bagian dari NATO. Upaya melakukan perubahan kerja sama militer dengan
AS merupakan langkah strategis. Pasca berakhirnya perang dingin, AS menjadi
kekuatan militer utama yang belum tertandingi.
Namun
upaya normalitas itu tetap harus disikapi dengan kritis mengingat hubungan
militer dengan AS tidak boleh mengganggu Indepedensi sikap politik luar negeri
indinesia yang bebas aktif.
Demikian
Artikel ini saya buat atas dasar pendapat dan kemampuan saya, dan di tanggung
jawab pi oleh saya sendiri :
Nama :
Tutik Lestari
Kelas : XII IPA1
Apabila
ada ada salah kata dan tulisan mohon dimaafkan dan dimaklumi.
Sekian,
dan Terima Kasih
DAFTAR PUSTAKA
http://www.Sangpujanggakecil.blogspot.co.id/2014/11/kerja-sama-negara-indonesia-dengan-negara-lain
by : Silinda Saputri
ARTIKEL MENGENAI KOMITMEN HUBUNGAN KERJA
SAMA PEMERINTAH INDONESIA
DENGAN NEGARA LAIN
1.
Hubungan Luar Negri Indonesia
Sejak merdeka, hubungan luar negri Indonesia berpatokan dengan kebijakan luar
negri “bebas dan aktif” dengan mencoba mengambil peran dalam berbagai masalah
regional sesuai dengan ukuran dan lokasinya, namun menghindari keterlibatan
dalam konflik di antara kekuatan-kekuatan besar dunia. Kebijakan luar negri
Indonesia pada masa orde baru yang dipimpin Presiden Soeharto beralih dari sikap anti-barat dan anti Amerika yang
menjadi cirri pemerintahan Soekarno. Setelah
Soeharto mengundurkan diri tahun 1998, pemerintah Indonesia mempertahankan
garis besar kebijakan luar negri Soeharto yang modert dan independen. Banyaknya
masalah di dalam negri tidak berhasil mencegah presiden-presiden selanjutnya
untuk bepergian ke luar negri serta partisipasi Indonesia dalam panggung
Internasional. Invasi ke Timor Leste oleh Indonesia pada bulan Desember 1975,
aneksasinya tahun 1976, serta referendum kemerdekaan Timor Leste dari Indonesia pada bulan Agustus 1999 memperkuat hubungan
Indonesia dengan komunitas Internasional.
2.
Contoh Kerjasama Negara Indonesia dengan Negara Lain
Kerjasama
Indonesia-Timor Leste
Indonesia menjalin kerja
sama dengan Republik Demokratik Timor Leste untuk memperkuat kebijakan refonsif
gender.
Mentri Negar pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak (Meneg PP-PA) Linda Amalia Sari Gumelar dan
Screatary of State for the Promotion of Equality Timor Leste Idelta Maria
Rodrigues menandatangani nota kesepahaman. Tersebut di Jakarta, Jum’at (5/10)
sore ini.
Linda
Gumelar mengatakan, kerjasama ini merupakan tindak lanjut dan hubungan dari kunjungan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono ke negara
itu beberapa waktu lalu.
Dalam waktu dekat Linda
Gumelar akan mengunjungi negara Timor Leste untuk menyaksikan langsung
pemberdayaan perempuan di negara itu.
Dan penandatanganan MoU
juga akan ditindaak lanjuti dengan membentuk tim-tim dengan terkait dari
masing-masing negara, sehingga pelaksanaannya akan terstruktur dan lebih
konkrit lagi.
Demikian
Artikel ini saya buat atas dasar pendapat dan kemampuan saya, dan di tanggung
jawab pi oleh saya sendiri :
Nama :
Silinda
Saputri
Kelas : XII IPA1
Apabila
ada ada salah kata dan tulisan mohon dimaafkan dan dimaklumi.
Sekian,
dan Terima Kasih
DAFTAR PUSTAKA
http://www.Sangpujanggakecil.blogspot.co.id/2014/11/kerja-sama-negara-indonesia-dengan-negara-lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar